Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan Pelatihan Pengajar Al Quran isyarat bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, Rabu (21/08/2024).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah H Noor Fahmi mengapresiasi program pelatihan tersebut.
Dikatakan, kemampuan penyandang disabilitas dalam membaca Al Quran masih rendah.
Untuk itu Kakanwil mengapresiasi upaya Baznas dalam mempersiapkan pengajar yang kompeten sehingga akses pendidikan Al Quran bagi penyandang disabilitas sensorik ini dapat terpenuhi.
Menurut dia, program ini akan memberikan dampak positif dan memastikan bahwa pendidikan agama dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang kemampuan fisik.
Karena pelatihan akan membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengajar Al Quran isyarat.
“Penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk memahami agama mereka dengan menyediakan pengajar Al Quran isyarat,” ujarnya.
“Perlu diketahui Indonesia merupakan negara satu-satunya yang menyusun panduan Al Quran isyarat lengkap dengan harakat-nya,” kata Noor Fahmi
Sementara Ketua Baznas Kalteng, Mustain Khaitami menyampaikan bahwa pelatihan di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah sendiri diikuti 23 orang yang berasal dari guru sekolah luar biasa yang ada di Kalteng.
Dikatakan, pihaknya menghadirkan Tim Instruktur Juru Bahasa dan telah berkoordinasi dengan Baznas Pusat serta komunitas Gerakan Kesejahteraan Tunarunggi Indonesia (Gerkatin).
Pelatihan ini kata dia, dilatari jumlah penyandang disabilitas sensoris rungu wicara di Indonesia yang mencapai 3 juta orang.
“Jika 0,1 persennya saja di Kalteng, artinya ada 3000 penyandang disabilitas yang perlu mendapat perhatian,” ungkapnya.
Untuk itu, Khaitami menyampaikan terimakasih kepada para muzakki yang telah berkontribusi termasuk melalui sedekah konsumen Alfamart.
Diketahui Baznas memulai program Traning of Trainer (ToT) Pengajar Al Quran isyarat bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di 34 provinsi se-Indonesia dengan target menghasilkan 1.020 pelatih se Indonesia.(as)